Imogiri – Peringatan Hari Kartini tidak selalu dilakukan dengan peragaan atau penggunaan busana tradisional, namun yang terpenting adalah memaknai sejarah perjuangan dan juga mengambil inspirasi dan semangat dari tokoh pejuang tersebut. Hal inilah yang mendasari kegiatan Peringatan Hari Kartini di MIN 2 Bantul (MINDUBA). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 April 2019 tersebut, dikemas cukup kreatif, unik dan juga inovatif.
Diawali dengan kegiatan apel dalam rangka peringatan Hari Kartini sekaligus memperingati Isro’ Mi’roj. Tampak siswa menggunakan pakaian muslim batik, begitu juga bapak/ibu guru/karyawan, semuanya menggunakan pakaian muslim bernuansa batik . Pada saat apel tersebut, pembina apel, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bantul, menyampaikan bahwa kegiatan peringatan Hari Kartini sekaligus peringatan Isro’ Mi’roj di MINDUBA dikemas dengan acara yang berbeda. Apel pagi dengan kostum pakaian muslim batik merupakan upaya pembiasaan penggunaan pakaian yang sesuai syariat Islam. Diharapkan, dengan pakaian muslim yang sopan terpancar akhlakul karimah.
Disamping itu, pemaknaan hari Kartini tahun ini pada upaya memahami sejarah perjalanan perjuangan Kartini. Semangat perjuangan emansipasi Kartini dituangkan dengan goresan pena, berupa tulisan surat – surat beliau untuk para sahabat di negeri Belanda yang terangkum dalam buku HABIS GELAP TERBITLAH TERANG. Kemampuan literasi Kartini inilah yang mampu mengantarkan cita-cita dan harapan beliau akan adanya keadilan dan kesempatan mendapatkan pendidikan untuk kaum perempuan dapat difahami dan dapat terwujud.
Terinspirasi dengan dahsyatnya goresan pena bagi sebuah upaya tercapainya cita-cita, maka MINDUBA menggagas kegiatan pelatihan menulis cerita bagi siswa. Pelatihan bertajuk PSYCHOWRITING ini, dimaksudkan agar potensi literasi siswa dapat dioptimalkan. Dengan menghadirkan dosen UIN Sunan Kalijaga yang juga seorang pegiat literasi, motivator, pemilik , “Perpustakaan Cakruk Ilmu”, juga menjabat sebagai Ketua FTBM Yogyakarta, KAK Dr H MUHSIN KALIDA, MA. Beliau datang bersama tim dari YASUKA Institute memberikan motivasi dan juga pelatihan bagi siswa tentang cara cepat dan mudah menggores pena.
Siswa MINDUBA kelas 3-6 cukup antusias dan tertarik dengan kegiatan kreatif ini, hal itu terlihat dari keceriaan dan juga semangat siswa mengikuti setiap proses atau langkah yang dilakukan Kak Muhsin. Dengan gaya motivasi yang cukup lihai, siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Kak Muhsin mengajak siswa memahami bahwa perintah Membaca dan Menulis merupakan perintah dari Al Qur’an yakni Surat Al ‘Alaq. Oleh karena itu, Kak Muhsin mengajak siswa untuk mengenali potensi menulis dari dalam diri dan mencoba menghasilkan karya kreatif berupa tulisan. Kegiatan berlangsung selama 3 jam, siswa diajak untuk mendata peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, kemudian juga menuliskan kata sebanyak banyaknya, menentukan kata yang paling menarik yang kemudian dijadikan judul tulisan.
Tampak siswa cukup sibuk menuliskan hal-hal yang disampaikan Kak Muhsin. Pada bagian akhir, Kak Muhsin memberi kesempatan kepada peserta untuk menuliskan hal-hal yang paling terkesan dari benda yang paling disayangi. Banyak siswa yang menuliskan cerita tentang benda kesukaan misalnya, tentang HP, Sepeda, TV dll. Ada juga siswa yang menuliskan tentang orang terdekat dan paling disayangi misalnya tentang orang tua, guru dan teman. Selama kurang lebih 30 menit, siswa membuat tulisan dengan posisi yang paling nyaman, ada yang di ruang kelas, di halaman, di dekat kantin, musholla ataupun perpustakaan. Diakhir pertemuan, Kak Muhsin mengajak siswa menuliskan kesan kegiatan hari tersebut.
Kepala MIN 2 Bantul, Zumaroh Nazulaningsih, MSI cukup berbangga dan bersyukur, karena siswa mampu menuangkan hal-hal kreatif yang ada dalam pemikirannya dalam bentuk tulisan. Insya Allah goresan pena siswa akan diterbitkan dalam bentuk buku antologi cerita siswa MINDUBA. Hal ini sekaligus sebagai penguatan hasil pembiasaan karakter Literasi di Madrasah serta melaksanakan fungsi perpustakaan madrasah “BAIT AL HIKMAH”. Kepala Madrasah berharap siswa benar-benar mampu mengambil hikmah kebaikan dari setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan. Diharapkan pula, visi madrasah mewujudkan generasi inovatif bisa terwujud.